Obrolan Santai
Bank Amal Pahala dan Dosa
Assalammu’alaikum, apa kabar kawan, apa kabar teman, dan sobat pembaca yang budiman dimanapun anda berada. Selamat malam semuanya. Pada malam ini saya ingin sekali berbagi dengan anda tentang segala hal yang sedang menyesak di dalam tengkorak kepala saya ini.
Baiklah sobat pembaca. Baru saja kemarin, sekitar delapan hari yang lalu kita baru saja memperoleh kemenangan di hari yang suci, idul fitri yang mulia, setelah sebulan penuh berpuasa, menahan rasa haus, lapar dan hawa nafsu. Semoga semua amal ibadah yang telah kita kerjakan selama bulan suci Ramadhan kemarin dapat dilipat gandakan pahalanya oleh Allah. SWT, Amin.
Baru saja kemarin saya ikut dalam sebuah acara halal bihalal antara sesama guru di sebuah sekolah negeri kota Padang. Dalam acara itu diundanglah oleh pihak sekolah seorang buya, atau pak ustad. Dalam ceramahnya si buya menceritakan kepada para jamaah tentang pentingnya manusia untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya supaya bisa masuk sorga. Karena sorga adalah tempat yang sangat diinginkan oleh semua insan yang hidup ada dunia ini. Sorga adalah tempat segala amal kebaikan yang telah diperbuat manusia dibalaskan oleh Allah dalam bentuk kesenangan hidup yang abadi. Begitu dituturkan oleh buya tersebut.
Kemudian sang buya pun bertanya kepada jamaahnya. Pertanyaannya sederhana saja. Pertama, apakah jama’ah ingin masuk sorga?. Tentulah iya, itulah jawaban dari jamaah. Pertanyaan kedua. Apakah anda pernah melihat perwujudan sorga di dunia ini? Tidak, itulah jawaban dari jamaah. Nah kemudian buya menanggapi jemaahnya. Kata buya itu memang sudah disebutkan oleh Allah dalam Al Quran bahwa sedikitpun manusia tidak akan bisa mengetahui tentang juwud dari sorga. Terus buya melanjutkan, yakinlah manusia bahwa sorga itu ada. Tetap manusia berbuat baik hidup di dunia, menjalankan perintah Allah, beribadah menyembahnya, dan bersedekah, membayar zakat untuk membantu orang yang tidak mampu. Begitulah inti dari ceramah kemarin pagi dari sang penceramah (buya) yang diselenggarakan di sebuah aula sekolah negeri di kota Padang.
Setelah selesai mengikuti halal bihalal itu saya masih tetap kepikiran tentang pesan yang disampaikan oleh sang buya. Kata dia saya harus mengumpulkan banyak pahala supaya bisa masuk sorga. Tapi kemudian saya sadar kalau saya selama hidup mungkin sedikit mengumpulkan pahala. Memang saya bukanlah orang yang alim dalam ilmu agama. Saya tidak tahu banyak tentang amalan-amalan yang dapat memperbanyak celengan pahala saya.
Oh... Kawan-kawan, teman-teman, sobat pembaca yang budiman. Tolong tunjukilah saya yang awam ini tentang bagaimana amalan ibadah yang benar, alias yang betul menurut sariat Islam. Supaya saya dapat masuk sorga dan berkumpul dengan para orang-orang beramal soleh.
Oh... Kawan-kawan, seandainya saja Tuhan mau memperlihatkan kepada manusia ini tentang berapa saldo deposit bank pahala dan dosa yang telah dikerjakan oleh manusia di bumi ini, maunya sama seperti kita pergi ke bank, mencetak catatan buku rekning sekali sebulan. Wah alangkah mudahnya kita hidup dunia ini.
Anda bayangkan saja, senadainya hal itu terjadi (sangat tidak mungkin pastinya), apakah yang akan terjadi dengan manusia di bumi ini. Tentu anda punya pendapat sendiri-sendiri pastinya. Kalau saya berpendapat, mungkin di bumi ini tidak ada lagi yang namanya kejahatan dan kemungkaran, tidak ada pembunuhan dan penganiayaan. Tidak ada pencurian lagi karena setiap manusia telah sibuk dengan menabung amal solehnya di bank pahala Tuhan. Manusia akan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya yang mereka bisa supaya mereka bisa masuk sorga.
Itulah kawan, tadi itu adalah sebuah imaginasi gila yang sepintas terpikirkan oleh saya. Tapi memang pada hakekatnya Tuhan tidak akan berbuat itu kepada manusia di bumi ini. Tentulah tidak, karena menurut hemat saya hal seperti itu bukannya akan membawa kebaikan, malah keburukan dan berbahaya bagi seluruh manusia. Kenapa tidak, dengan misalnya Tuhan menurunkan petugas bank amal pahala dan dosa di dunia, mukin semua manusia ini akan menjadi gila mengumpulkan pahala. Mereka langsung tidak mempedulikan orang lain yang ada di sekitar. Mereka aan sibuk dengan diri sendiri, mungkin mengurung diri di dalam tempat ibadah, beribadat sebanyak-banyaknya mereka bisa, bahkan lupa makan dan minum pun bisa jadi.
Baiklah sobat pembaca yang budiman. Sekian dulu obrolan kita pada malam hari ini. Semoga anda dapat memperoleh kebaikan dari tulisan saya ini. Ambil saja yang baiknya tinggalkan yang buruknya. Oh.. Iya, mengenai bank amal pahala dan dosa, alias (BAPD) tadi janganlah jadi buah pikiran pula bagi anda. Cukup saya saja yang memikirkannya. Karena itu tadi adalah pikiran, tidak baik untuk kesehatan anda, berbahaya. Wassalam (Lucky Lukmansyah).
0 Komentar
Penulisan markup di komentar