Dilansir dari berita Al Jazeera, 15 Juni 2016, Menurut dari banyak pemberitaan media di US mengatakan bahwa banyak saksi melihat Mateen, si pelaku penembakan 49 orang pada hari Sabtu malam di Pulse Nightclub, Orlando telah kerap keluar masuk club tersebut pada hari-hari sebelumnya.
Omar Mateen telah mati ditempat ditembak polisi setelah melakukan penembakan terhadap 49 orang. Kejadian naas ini adalah musibah penembakan masal yang paling brutal dalam sejarah Amerika Serikat.
Pada saat Mateen melakukan aksi terornya di club malam tersebut, dia menyempatkan menelpon kepada 911 untuk menyatakan dukungan terhadap ISIS.
Marteen juga diperkirakan memiliki kelainan pada orientasi seksual. Jim Van Horn, seorang juru bicara dari Pulse Nightclub mengatakan kepada AP New Agency pada hari Senin bahwa Mateen adalah pengunjung tetap dari club.
Menurut Van Horn sendiri dia pernah melihat Mateen membawa seorang teman kencan dan pernah juga Van Horn berbicara dengan Mateen sekali. Ada juga Van Horn pernah diberitahu oleh koleganya supaya tidak berhubungan dengan Mateen, menurut mereka Mateen adalah orang yang aneh dan berbahaya.
Sedangkan menurut pengakuan mantan istri Mateen, bawah laki-laki itu mengalami gangguan mental. Dan menurut ayah Mateen sendiri, dulu orang tua itu pernah memperingatkan Mateen supaya tidak terlibat dengan organisasi yang membenci para gay.
Investigasi FBI
Mateen telah memberikan dukungan yang rancu dan tidak jelas kepada kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah, pas pada kejadian penembakan yang menewaskan 49 orang tersebut.
Pelaku penembakan yang berusia 29 tahun itu anehnya memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok bersenjata yang nyatanya saling berperang satu sama lain sekarang ini di Timur Tengah, seperti ISIS, laskar Hisbullah dan Al Qaeda.
FBI sendiri juga telah melakukan penyelidikan terhadap diri Mateen selama 10 bulan sejak May 2013, menyangkut keterlibatannya dalam memberikan dukungan pada teroris.
Sementara itu, menurut President Amerika Serikat, Obama mengatakan bahwa Mateen telah muncul dan menjadi seorang pribadi yang radikalis (self-radicalised) dan belum didapatkan bukti bahwa tindakan orang ini dikendalikan oleh pihak lain.
(Hasil penerjemahan dari berita Al Jazeera oleh Lucky Lukmansyah)
0 Komentar
Penulisan markup di komentar